Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengungkapkan bahwa ia pernah ditawari posisi Direktur Utama (Dirut) Pertamina. Dalam beberapa kesempatan, Ahok menyatakan minatnya untuk menjadi Dirut, tetapi akhirnya lebih memilih tetap sebagai Komut.
Ahok menjelaskan bahwa sejak akhir 2022 hingga pertengahan 2023, ia tidak bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Saat akhirnya bertemu, Jokowi menawarinya jabatan Dirut, yang awalnya ia setujui. Namun, setelah itu, tidak ada tindak lanjut dari tawaran tersebut. Saat kembali dipanggil menjelang Pilpres, Ahok merasa lebih baik tetap menjadi Komut, karena ia sudah berhasil meningkatkan keuntungan Pertamina.
Terkait kemungkinan dipanggil oleh Kejaksaan Agung terkait kasus di Pertamina, Ahok menyatakan kesiapannya untuk membantu dan memberikan data yang dibutuhkan.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Narasi TV pada Juli 2024, Ahok juga mengungkapkan bahwa gaji Dirut Pertamina jauh lebih besar dibandingkan Komut. Menurutnya, gaji Dirut bisa mencapai Rp 500 juta per bulan, sementara Komut sekitar Rp 180 juta. Meski begitu, ia lebih memilih menjadi Komut karena posisi tersebut lebih fleksibel dan tetap menguntungkan. Ahok menilai bahwa menjadi Dirut berarti memiliki lebih banyak uang, tetapi mengorbankan waktu.